JAKARTA – PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapatkan bantuan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan tujuan bisa mendapatkan profit kembali setelah cukup lama tengkurap. Asal tahu saja, Merpati tidak lagi beroperasi sejak 2014 menyusul utang yang menggunung.
Baca Juga: 10 BUMN Keroyokan Bangkitkan Merpati agar Terbang Lagi
Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Asep Ekanugraha mengatakan, pihaknya mengaku terharu bisa didukung oleh saudara-saudaranya sesama BUMN. Langkah ini cukup membantu perusahaan melakukan restrukturisasi kembali perusahaan yang disebut sebagai Jalak Bali itu.
"Saya berdiri di sini lihat backdrop pertama agak merinding. Empat tahun lalu di bulan yang sama akhirnya ada surat pemegang saham untuk merestrukturisasi Merpati," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga: Belum Direstui, Merpati Batal Terbang Tahun Ini
Menurut Asep, dalam membenahi perusahaan sebenarnya sudah melakukan tiga langkah sesuai rekomendasi dari PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Pertama, dengan membentuk dua anak usaha yaitu Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center.
"(Anak usaha ini) Dilahirkan dalam kondisi perusahaan induk sudah stop operasional dari 2014. Dua anak Merpati itu berjalan hidup, walau sedikit sudah capai keuntungan," ucapnya.