Namun kedua belah pihak tampaknya masih jauh dari melakukan segala bentuk perjanjian komprehensif. Bahkan, pengumuman terbaru tidak membahas beberapa masalah terbesar di atas meja.
Berbagai langkah stimulus yang diumumkan awal tahun ini, termasuk pemotongan pajak dan investasi infrastruktur, telah mulai menyaring hingga ekonomi yang lebih luas. Meskipun begitu, ekonom senior China untuk Capital Economics Julian Evans Pritchard mengatakan, tekanan pada aktivitas ekonomi dapat mengintensifkan dalam beberapa bulan mendatang.
Pemerintah China mengaku akan meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk mencegah perlambatan. Langkah-langkah yang direncanakan termasuk lebih banyak investasi dalam proyek-proyek infrastruktur, sementara Beijing akan terus mendorong pergeseran ke arah konsumsi dan teknologi untuk mendorong ekonomi.
(Feby Novalius)