3. Garuda Indonesia Pinjamkan 8 Pesawat ke Merpati
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan memberikan bantuan kepada PT Merpati Nusantara Airlines (MNA). Garuda meminjamkan delapan unit pesawat untuk bisnis Merpati.
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Akshara mengatakan, delapan armada itu akan digunakan Merpati untuk melayani bisnis kargo di wilayah Indonesia bagian timur. Sebagai permulaan hanya ada lima pesawat yang dipinjamkan, terdiri dari tiga armada Garuda Indonseia dan dua pesawat Citilink.
Menurut Ari, pihaknya meminjamkan pesawat karena Merpati tak memiliki pesawat yang bisa dioperasikan. Pesawat itu akan dipinjamkan untuk bisnis kargo dan akan memakai izin terbang Garuda Indonesia.
“Pesawatnya dari kita semua, saat ini ada tiga armada eksisting kargo, dua konversi dari Citilink yang tadinya standby dengan kapasitas 12 ton. Di Juni 2020 kita ada (pesawat tambahan jenis) 738 dan 1330. Jadi total 8 freighter untuk angkut kargo BUMN,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
4. Dapat Bantuan dari 10 BUMN, Merpati Sesungguhnya Belum Hidup
PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mendapatkan bantuan dari 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam memulai bisnisnya, Merpati juga dipinjamkan pesawat oleh Garuda Indonesia untuk menjalankan bisnis kargo di wilayah Indonesia timur.
Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha mengatakan, meskipun mendapatkan bantuan, pihaknya belum bisa melayani penerbangan penumpang pada tahun ini. Karena saat ini pihaknya akan fokus pada bisnis kargo sebagai modal perseroan.
Oleh karena itu, saat ini Merpati hanya bisa menjalin kerjasama dengan Garuda Indonesia untuk menjalankan bisnis kargo di Indonesia bagian timur. Pesawat yang akan dioperasikan untuk mengangkut kargo masih menggunakan armada Garuda Indonesia dan Citilink.
“Sesungguhnya ini Merpatinya belum hidup, belum terbang. Merpati kan Airlines. Ini merupakan bagian dari kita memanfaatkan resources yang ada, bekerja sama dengan sinergi. Hanya itu,” jelasnya