5. Skema Bantuan Garuda ke Merpati, dari Pesawat hingga Bengkel
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, kerjasama ini meliputi tiga hal, yakni bisnis kargo, perawatan (maintenance) dan training center. Menurutnya, dengan kerjasama tersebut mendatangkan bisnis baru pada Merpati, sehingga memiliki keuntungan untuk mencicil utangnya.
Adapun teknis khusus bisnis kargo, Merpati akan menggunakan pesawat Garuda. Sebagai awal ada sekitar lima pesawat dipinjamkan pada tahun depan. Kemudia aka nada tiga pesawat sehingga total menjadi delapan pesawat kargo yang dikerjasamakan bersama Merpati.
"Kemudian di 2020 kami akan ada (pesawat) 738 di Juni 2020 dan satu 330, jadi total 8 freighter akan kami operasikan untuk mengangkut kargo BUMN ini dalam kerjasama Merpati tahun 2020," jelasnya.
Selain itu, nantinya aset Merpati berupa fasilitas perawatan dan training center Merpati akan dikelola Garuda. Sehingga ini diharapkan bisa menghasilkan pundi-pundi uang untuk Merpati.
6. Dari Rp10 Triliun, Kini Utang Merpati Turun Jadi Rp6 Triliun
PT Merpati Nusantara Airlines mencatat posisi utang terkini sebesar Rp6 triliun. Angka ini berkurang dari posisi utang persreoan sebelumnya yang mencapai Rp10,9 triliun.
Direktur Utama Merpati Airlines Asep Ekanugraha mengatakan, saat ini pihaknya terus mencari cara agar bisa melunasi utang perseroan, sehingga diharapkan maskapai ini bisa kembali terbang.
"Posisi utang kita sekitar Rp6 triliun," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
(Feby Novalius)