Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lifting Turun, Penerimaan Negara dari Migas Sulit Capai Target

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 24 Oktober 2019 |17:02 WIB
<i>Lifting</i> Turun, Penerimaan Negara dari Migas Sulit Capai Target
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. (Foto: Okezone.com/SKK Migas)
A
A
A

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, penerimaan negara di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) hingga kuartal III-2019 mencapai USD10,99 miliar. Angka ini baru 62,25% dari target yang ditetapkan sebesar USD17,5 miliar.

Baca Juga: Investasi Migas Tembus USD8,4 Miliar hingga Kuartal III-2019

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, capaian tersebut masih jauh dari target penerimaan, dikarenakan lifting migas mengalami penurunan. Hingga kuartal III, angka lifting migas baru mencapai 89% dari target APBN yakni sebesar 2,03 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/BOEPD).

Kilang Minyak

Tercatat total lifting migas sebesar 1,8 juta BOEPD dengan rincian lifting minyak 745.000 barel per hari (bph) dengan target minyak 775.000 bph. Untuk lifting gas, realisasinya mencapai 1,05 juta BOEPD sementara target lifting gas 1,25 juta BOEPD atau baru 84%.

Baca Juga: Produksi Migas RI Capai 1,7 Juta Barel, 89% dari Target

“Hal ini (penerimaan negara) juga dipengaruhi ICP (Indonesia Crude Price) yang sebesar USD60-an per barel. Ini cukup jauh di bawah target asumsi makro APBN yaitu USD70,” ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Meskipun begitu, investasi hulu di bidang migas hingga September 2019 sebesar USD8,4 miliar. Angka ini meningkat 11% dibandingkan realisasi investasi di kuartal III-2018 yang hanya sebesar USD7,6 miliar saja.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement