JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan jembatan Holtekamp yang berada di teluk Youtefa, Jayapura, Papua. Jembatan dengan pelengkung baja terpanjang di Papua ini pasalnya telah selesai tahap pembangunan.
Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua tersebut menjadi salah satu bukti komitmen Presiden Jokowi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian Timur.
 Baca juga: Fakta-Fakta Jembatan Holtekamp Diresmikan Juli 2019 dan Ganti Nama
"Jadi Jembatan ini merupakan salah satu bukti Bapak Presiden tidak setengah hati untuk membangun Papua. Apalagi saya sebagai Putra Papua yang saat ini diberikan kepercayaan menjadi Wakil Menteri untuk membantu mewujudkan komitmen Presiden dalam pembangunan infrastruktur," kata Wamen Wempi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Â
Wamen Wempi berpesan kepada warga Papua agar turut menjaga jembatan yang dibangun dari kolaborasi antara Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura. "Mari kita belajar dan mengajak diri kita sendiri untuk kita bisa membangun Tanah Papua dengan lebih baik, termasuk di Jembatan Holtekamp, dengan tidak merusak, melakukan coret-coret dan buang sampah sembarangan," ujarnya.
 Baca juga: Megah dan Gagahnya Jembatan Holtekamp Papua
Dengan diresmikannya jembatan tersebut, nantinya waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw akan lebih cepat dari semula sekitar 1,5 hingga 2 jam menjadi sekitar 30 - 45 menit saja. Selain meningkatkan konektivitas, Jembatan Holtekamp juga akan mendorong pengembangan Kota Jayapura ke Timur yakni ke arah kawasan Skouw.
Di kawasan perbatasan Skouw sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan telah selesai dibangun PLBN dan dilanjutkan dengan pembangunan pasar. "Kita lihat sekarang di kawasan Skouw sudah banyak kios yang tersedia, bahkan kita lihat banyak yang berwisata ke sana," kata Kepala BBPJN XVIII Jayapura‬ Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman H. Marbun.
 Baca juga: Jembatan Holtekamp Diusulkan Ganti Nama Jadi Youtefa
Ditambahkan Osman, keberadaan jembatan juga akan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura di bagian Barat yang berupa pegunungan dan sangat beresiko merusak hutan sebagai daerah tangkapan air bagi keberlanjutan Kota Jayapura. "Jembatan ini akan lebih mengarahkan pengembangan Kota Jayapura ke kawasan Koya," ungkapnya.
Follow Berita Okezone di Google News