Selain itu lanjut Bahlil, penurunan serapan tenaga kerja itu diduga karena ada beberapa tenaga kerja di sektor padat karya, sehingga ketika pekerjaannya selesai, tenaga kerja yang tercatat padat karya itu menjadi berkurang.
"Itu beda 1.000 orang ada yang padat karya. Itu biasa bukan substantif. Dan ini karena baru masa konstruksi," ucapnya
Bahlil menambahkan, penurunan serapan tenaga kerja yang hanya 1.000 seharusnya tidak perlu dipertentangkan. Karena menurutnya yang terpenting realisasi penyerapan tenaga kerja ini
"Cuma 1.000 enggak usah dipertentangkan lah ya bro," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)