Demi melunasi utang, Merpati harus mencari investor terlebih dahulu yang mau mengeluarkan uangnya untuk perseroan. Sejauh ini hanya PT Intra Asia Corpora (IAC) yang bersedia menyuntikkan modal sebesar Rp6,4 triliun kepada Merpati.
IAC sendiri sempat menjadi pemegang kendali dari maskapai Kartika Airlines. Sedangkan Ketika Airline saat ini berada dalam pimpinan Kim Johanes Mulia.
Namun lanjut Asep, untuk menjalankan proses itu harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemerintah. Setelah itu barulah melakukan privatisasi untuk kemudian investor bisa masuk untuk menyuntikkan modalnya.
"Bukan privatisasi dulu baru investor masuk. Tapi sampai dengan investor masuk pasti harus ada privatisasi karena ada proposalnya. Sekarang seperti apa masih nunggu. Memang belum ada (persetujuan pemerintah) Kan di antara privatisasi kan ada restrukturisasi. Restrukturisasi diselesaikan dulu," jelasnya.
(Fakhri Rezy)