Menurut Budi, pengembangan ekspor dilakukan guna mendorong devisa dan menghindarkan defisit ke depan. Khusus untuk ekspor bahan peledak ke Timor Leste memang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Pelabuhan Internasional Tibar.
"Jadi ekspor itu memang ada MoU dan kalau Timor Leste untuk Tibar Port pelabuhan internasional," ucapnya.
Sedangkan untuk ekspor menuju Australia dilakukan karena pasar Australian mulai berminat pada produk bahan peledak dari RI. Pasalnya, pasar di Negeri Kanguru menilai jika produk bahan peledak dari RI memiliki kualitas dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan produk dari negara lain termasuk dari Australia
"Harga bahan peledak Australia mahal-mahal, jadi kita telah kolaborasi dengan pengusaha Australia, dia tertarik untuk macam-macam, pertama kali impor bahan peledak bahan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)