NEW YORK - Harga minyak dunia ditutup turun pada perdagangan Selasa (12/11/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan pidato Presiden AS Donald Trump yang menawarkan beberapa detail baru tentang pembicaraan perdagangan Washington dengan Beijing.
Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan permintaan minyak karena dampak dari sengketa perdagangan 16 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia telah membebani futures minyak mentah.
Baca juga: Harga Minyak Melemah Imbas Kekhawatiran Akan Persediaan yang Berlebihan
Melansir Reuters, New York, Rabu (13/11/2019), minyak mentah berjangka Brent mengakhiri sesinya dengan penurunan hingga 12 sen menjadi USD62,06 per barel setelah diperdagangkan antara USD62,85 dan USD61,82. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 6 sen menjadi USD56,80 per barel.

penurunan harga minyak setelah pernyataan Trump ke pertemuan makan siang The Economic Club of New York termasuk pesan beragam tentang pembicaraan perdagangan AS-China. Akan tetapi pembicaraan tersebut tidak memberikan rincian akan kemajuan dalam negosiasi.
Baca juga: Harga Minyak Anjlok Imbas Ditundanya Kesepakatan Dagang AS-China
Trump mengatakan AS dan negosiator Tiongkok "dekat" dengan kesepakatan perdagangan "fase satu", tetapi sebagian besar mengulangi retorika yang sudah usang tentang "kecurangan" perdagangan China.
Sebelumnya, harga mendapat dukungan dari data yang menunjukkan persediaan minyak mentah di Cushing, titik pengiriman untuk WTI, turun sekitar 1,2 juta barel dalam sepekan hingga 8 November, kata para pedagang, mengutip perusahaan intelijen pasar Genscape.
Baca juga: Harga Minyak Naik Lebih dari 1% Ditopang Permintaan China ke Trump
Persediaan di hub diharapkan berkurang setelah kebocoran lebih dari 9.000 barel memaksa pipa minyak mentah Keystone 590.000 barel per hari ditutup pada akhir Oktober. Saluran itu telah dimulai kembali dengan tekanan yang dikurangi.