JAKARTA -- Kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi tantangan klasik di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di mana perempuan masih menerima kesenjangan perlakuan dibanding karyawan pria.
Padahal, kesetaraan gender jika diterapkan secara konsisten dapat menimbulkan dampak positif secara luas, baik untuk korporasi, komunitas, bahkan untuk negara.
Baca Juga: CEO Wanita Bikin Perusahaan Lebih Untung, Benarkah?
Laporan penelitian McKinsey Global Institute bertajuk "The Power of parity; How Advancing Women's Equality Can Add USD12 Trilion to Global Growth” menyebutkan bahwa jika dunia dikelola secara lebih setara (equal) antara laki-laki dan perempuan, maka akan mendatangkan keuntungan senilai USD12 triliun sampai 2025.
Untuk Kawasan Asia Pasifik, dengan penerapan kesetaraan gender yang tepat, maka akan tercipta pertumbuhan hingga USD4,5 triliun pada 2025.
Meski telah menerapkan berbagai program kesetaraan gender (gender equality) di lingkungan kerjanya, perusahaan di Indonesia perlu mengambil langkah-langkah konkret dalam hal mempromosikan budaya kolaboratif, memberikan eksposure yang lebih besar untuk karyawan perempuan dan upah yang sesuai untuk pekerjaan yang setara dengan laki-laki.
Baca Juga: Daftar CEO Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Siapa Saja?
Sangat pentingnya peran sektor swasta untuk mengimplementasikan kesetaraan gender guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
"Kita perlu melangkah masuk untuk mengatasi masalah sosial dan struktural yang menghambat partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam ekonomi,” kata Chief Financial Officer Telkomtelstra Ernest Hutagalung dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (16/11/2019).