JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan, usai diterpa krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia selama dua puluh tahun sempat mengalami deindustrialisasi atau proses menjauh menjadi negara industri.
Baca Juga: Kalah dari Malaysia, RI Tingkatkan Jumlah Industri Kaca Lokal
"Data PDB terakhir menunjukkan kontribusi manufaktur terhadap PDB kita hari ini di bawah 20%, jadi kalau saya ukur dari periode 1998 sampai 2019, dua puluh tahun itu kita turun 10% kontribusi manufaktur terhadap PDB. Ide menjadikan Indonesia negara industri, kita khawatirkan akan luntur," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/11/2019).
Pada 1997, Indonesia tengah bersiap menjadi negara industri, namun proses yang tengah Indonesia jalankan waktu itu jatuh akibat krisis di tahun 1998, bahkan setelah itu Indonesia mengalami deindustrialisasi.
Baca Juga: Penerapan Kemasan Polos Picu Maraknya Produk Ilegal
Bambang berjanji akan wujudkan kembali cita-cita Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie yang belum tercapai, yaitu menjadikan Indonesia dari negara sumber daya alam menjadi negara industri.