JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Busan, Korea Selatan. Seperti biasa, Presiden Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan bersama-sama tiba di Gimhae Air Force Base, Busan.
Bukan tanpa sebab, beliau mengunjungi Korea Selatan dalam rangka kunjungan kerja. Pasalnya, Presiden Jokowi bertujuan untuk menyepakati beberapa hal dengan Korsel.
Lebih-lebih, Presiden Jokowi juga ditemani oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Dubes RI di Korsel Umar Hadi.
Namun, tidak hanya sekadar kunjungan kerja, sebab Presiden Jokowi juga tampak diajak jalan-jalan oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
Baca Juga: Ajukan Omnibus Law ke DPR, Jokowi: Jangan Disulit-sulitin
Mulai dari berkunjung ke desa budaya di Busan hingga menghadiri serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (ROK), berikut beberapa fakta seputar hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel yang Okezone rangkum, Minggu (1/12/2019).
1. Hyundai segera investasi di Indonesia pasca dikunjungi Jokowi
Presiden Jokowi melakukan peninjauan di kompleks Pabrik Hyundai Motor Company, di Ulsan, Korea Selatan.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia dengan pihak Hyundai Motor Company.
Kepala BKPM Bahlil Lahadahlia mengutarakan bahwa Hyundai akan melakukan investasi di Indonesia dengan membangun pabrik atau setara Rp21 triliun (kurs Rp14.000 per USD). Tahap pertama kurang lebih sekitar USD700 juta.
“Semua perizinan itu sudah komplet, dan tahap pertama ini mereka akan running di 2020 bulan Januari sudah jalan, begitu. Dan diharapkan 1 tahun produksi bisa mencapai 250 ribu unit,” kata Bahlil seperti dilansir Setkab, Jakarta.
Baca Juga: BKPM 'Loby' 100 Pengusaha Korsel untuk Investasi di Indonesia
Realisasi investasi Hyundai Motor Company di Indonesia direncanakan akan dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahun 2019–2021 dan tahun 2022–2030. Pada fase pertama Hyundai akan berfokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai dan akan mengekspor setidaknya 50 persen dari total produksi.
2. Mengusulkan ASEAN-RoK Creative Economy Center
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang hadir dalam KTT tersebut untuk mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, Presiden ke depan menyarankan kerja sama-kerja sama dengan RoK yang dapat diprioritaskan antara lain adalah di Bidang Perdagangan, Investasi, Pendidikan, Riset, Teknologi, Ekonomi Kreatif, dan juga Renewable Energy.
“Presiden mengusulkan agar dapat dibentuk ASEAN-RoK Creative Economy Center. Selain itu, Presiden juga menyambut baik, akan dibentuknya ASEAN-RoK Science and Technology Center tahun 2020 di Jakarta,” ujar Menlu Retno.
3. Berkunjung ke Gamcheon Culture Village
Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Busan, Korea Selatan, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mengunjungi Gamcheon Culture Village. Di sana, dirinya melihat Kampung Gamcheon yang sebelumnya kumuh, kini telah ditata menjadi kawasan wisata.
"Ya, ini, apa, sore-sore saya jalan diajak Pak Dubes dengan Ibu Menteri Luar Negeri melihat Kampung Gamcheon. Ini kampung yang sebelumnya kumuh. Kemudian, dilakukan penataan, pengecatan, tetapi juga, apa kegiatan pemberdayaannya diisi,” jelas Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab, Jakarta.
Menurutnya, hal ini bisa ditiru dengan modifikasi-modifikasi yang dibuat di desa-desa di Indonesia. Jokowi menilai hal ini bukan sesuatu yang sulit, namun yang terpenting ialah dengan perbaikan kampung kemudian diisi kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakat.

“Yang membedakan, kalau di sini, penataan kampung, pemberdayaan ekonominya menjadi wisata, menjadi kawasan wisata sehingga bercampur aduk dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga ini sebuah contoh yang sangat baik,” tuturnya.
4. Adakan pertemuan bilateral untuk tingkatkan kerjasama
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Pertemuan ini dilakukan di sela-sela pelaksanaan ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit di Westin Chosun Hotel, Busan
Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyepakati mengenai beberapa hal, diantaranya, yaitu peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara. Terutama dalam hal menghadapi situasi ekonomi dunia seperti saat ini.
Pertemuan bilateral Indonesia dan Korea Selatan ini menyepakati sebanyak tiga nota kesepahaman yang diteken di akhir pertemuan. Di antaranya yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Korea, Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas RI-Republik Korea, dan Kerja Sama Teknik Terkait Pemindahan dan Pengembangan Ibu Kota.

5. Disuguhi pantai yang indah
Ketika mengadakan pertemuan bilateral dengan Korea Selatan, Presiden Jokowi disuguhi pemandangan yang indah. Adalah Pantai Haeundae yang menjadi suguhan dari Korsel. Hal ini pun diunggah olehnya melalui akun Instagramnya.
"Selamat pagi. Pemandangan Pantai Haeundae dengan pasir putihnya ditunjukkan kepada saya oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat kami bertemu di Westin Chosun Hotel, Busan, kemarin, di sela-sela KTT ASEAN-RoK," tulis Presiden Jokowi seperti dikutip dari akun resmi Instagramnya, Jakarta.
6. Klaim emerging economies bisa melampaui develo countries
Presiden Jokowi memperkirakan 30 tahun ke depan, kekuatan emerging economies akan dapat melampaui kekuatan dari develop countries.
“Namun hal itu tidak begitu saja akan terjadi. Jika structural reform tidak dilakukan, diversifikasi ekonomi tidak dilakukan untuk menjamin ekonomi yang berkelanjutan. Kemudian, investasi tidak dilakukan secara efektif dan berkelanjutan terutama di bidang pendidikan, riset dan juga yang tidak kalah pentingnya kita terus memberikan pengabdian terhadap upaya untuk mempersempit inqualities,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir setkab, Jakarta.
7. Korsel Ikut Bangun Ibu Kota Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-n di Hotel Westin, Busan. Usai pertemuan bilateral, Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In menyaksikan tiga penandatanganan kerja sama, salah satunya MoU on for Cooperation on the Construction of the Relocated Capital City, oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Republik Korea Kim Hyun-mee.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menerangkan, kerjasama tersebut untuk pengembangan atau persiapan relokasi ibu kota. Pada intinya, lanjut Menlu, kerjasama tersebut mengatur beberapa bidang kerjasama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan.
“Lalu perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku,” ujarnya.