Dia berpendapat mengapa memilih Kalbar karena Jepang menganggap wilayah Kalimantan menjadi kawasan strategis dalam membangun PLTN baik dari sisi SDM maupun SDA.
"Kalau dilihat secara bangunan, tentu pemilihan lokasi yang aman sangat diperlukan, itu akan distudi, pada umumnya Kalbar relatif merupakan tempat yang stabil. Mungkin dari segi tempat tsunami juga tidak ada, jadi cocok bagus di Kalbar ini," paparnya.
Dekan Fakultas Tekhnik Universitas Tanjungpura Pontianak Rustamaji yang ikut hadir memaparkan jika pembangunan harus sinkron dengan rencana pembangunan nasional yaitu RPJMN.
"Sebagai perguruan tinggi di Kalbar tentu dapat mendukung kebijakan pemerintah provinsi maupun nasional. Kita juga harus mengedukasi dan mengadvokasi masyarakat," urainya.
Dia mengakui bahwa tidak ada pengalaman negara setelah berhasil membangun nuklir dan menerima manfaat dari PLTN yang tidak didahului oleh penolakan masyarakat.
"Tetapi bagaimana caranya sehingga pada akhirnya bisa meyakinkan masyarakat. Jadi pengetahuan harus ditransfer demi mereka dan teknologinya menjadi tugas kita mengembangkannya dan setelah itu kita harus membangun secara mandiri," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)