JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara bulanan laju impor migas naik tajam sebesar 21,60% menjadi USD2,13 miliar dari USD1,76 miliar di Oktober 2019. Lalu impor di sektor non migas tercatat mengalami kenaikan 1,55% menjadi USD13,21 miliar dari Oktober 2019 sebesar USD13 miliar.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Defisit USD1,33 Miliar di November 2019
Merespons hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa, program yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi impor migas meningkatkan lifting plus untuk implemetasi B30 tahun depan.
"Ditambah lagi kita punya program untuk mengurangi BBM dengan produksi B100, termasuk studi dari green avtur dan finalisasi TPPI untuk mengurangi impor petrochemical," ujar dia, di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Senin (16/12/2019).
Baca Juga: Presiden Jokowi Curhat soal Masalah Neraca Dagang Tak Pernah Beres
Maka itu, lanjut dia, impor migas bisa dikurangi dalam waktu tiga tahun. Di mana target dari Presiden Joko Widodo dalam tiga tahun ini. Neraca perdagangan akan segera diperbaiki.
"Jadi, untuk perbaiki defisit neraca perdagangan kan tidak bisa instan. Apabila menaikkan lifting kan tak bisa instan, kurangi impor juga tak bisa instan," ungkap dia.