Lalu masuk ke dalam kategori manakah jika kita berutang untuk berlibur? Jawabannya tergantung, jika liburan tidak berdampak apa-apa pada peningkatan kinerja setelah liburan, atau bahkan ketika pulang dari liburan kita malah lebih malas lagi karena yang dipikirkan hanya untuk bersenang-senang? Kalau seperti itu, utang yang dipakai untuk liburan pasti menjadi utang buruk atau utang konsumtif.
Berbeda hal ketika seseorang bisa mendatangkan pemasukan lebih dari dana liburan yang dikeluarkan karena kerja lebih semangat dan memenuhi target setelah liburan, atau berlibur sambil bekerja, misal sambil liburan kamu hunting foto atau take video destinasi liburan yang nantinya bisa di-upload di Youtube dan mendapatkan adsense, bisa jadi masuk kategori utang yang baik.
Lebih baik lagi jika menemukan barang khas atau makanan khas di suatu daerah yang mempunyai prospek untuk dijual kembali di kota, misal menjual tas rotan bali dengan presentasi yang lebih modern di Jakarta. Bisa juga membuka jastip atau jasa titip bila kita traveling ke luar negeri. Bila cara ini diterapkan, pasti utang yang sudah dipakai untuk jalan-jalan bisa menjadi pundi-pundi uang untuk menambah pendapatan.
Pilih pinjaman bunga rendah dan terpercaya
Di zaman serba digital seperti sekarang, banyak sekali penawaran pinjaman online yang menyediakan layanan kredit online akomodasi traveling yang menggiurkan seperti yang Kredivo tawarkan. Bagaimana tidak, Kredivo sendiri hanya membebankan suku bunga sebesar 2,95% per bulan dengan opsi tenor 3/6/12 bulan untuk kredit akomodasi travel dan barang-barang lainnya di offline dan online merchant yang sudah menjadi mitra. Untuk kategori travel, layanan Kredivo bisa digunakan di Tiket.com, pegipegi.com, Blibli Travel, Panorama Tours, Citilink, RedDoorz, dan masih banyak lagi. Dengan limit kredit maksimal hingga Rp 30 juta, kapan lagi bisa kredit online akomodasi liburan tanpa kartu kredit?