JAKARTA - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia resmi ditutup kemarin di angka 6.299,54. Meskipun begitu, BEI mencatat jumlah perusahaan yang melantai di bursa alias IPO (Initial Public Offering) disepanjang 2019 mencapai 55 perusahaan.
Dengan jumlah perusahaan 55 yang IPO, membuat BEI menjadi perusahaan bursa saham yang tertinggi di antara bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara dan peringkat 71 di dunia. Atas pencapaian tersebut, total jumlah Perusahaan Tercatat saham di BEI di penghujung tahun 2019 mencapai 668 perusahaan.
Baca juga: Pagi di Semarang Sorenya Mampir ke BEI, Menkeu: Infrastruktur RI Sudah Cukup Baik
Sementara dari sisi total transaksi, BEI mengklaim total dana yang berhasil dihimpun dari hajatan IPO menembus Rp14,78 triliun. Kendati demikian, baik jumlah perusahaan yang IPO dan total transaksi dua-duanya mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Pada tahun lalu total perusahaan yang melakukan IPO sebanyak 57 perusahaan. Sedangkan dengan dana segar yang diperoleh dari IPO sepanjang 2018 senilai Rp15,67 triliun.
Berikut Ini, Jakarta, Selasa (31/12/2019), Okezone telah merangkum penutupan perdagangan saham yang turun dari capaian tahun lalu:
Baca juga: Tutup Perdagangan BEI, Sri Mulyani: Selamat Menikmati Liburan yang Sebentar Ini
1. Tertinggi di ASEAN Tapi Lebih Rendah dari Tahun Lalu
Memang BEI berhasil mengajak 55 emiten baru untuk masuk di bursa saham. Bahkan BEI mengklaim angka tersebut merupakan yang tertinggi di negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Dalam catatan bursa, IPO di Thailand pada 2019 sebanyak 30, Malaysia 29, Singapura 11, dan Filipina hanya 4 emiten sepanjang tahun ini. Meskipun begitu, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya dengan 57 perusahaan.
Baca juga: Perdagangan Saham 2019 Ditutup, Ini Pesan Sri Mulyani
Sementara dari aktivitas pencatatan efek di BEI di tahun 2019, diikuti oleh 14 pencatatan Exchange Traded Fund (ETF) baru, 2 Efek Beragun Aset (EBA), 2 Obligasi Korporasi Baru (diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang baru pertama kali mencatatkan efeknya di bursa), 2 Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) dan 1 Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA).
Dengan demikian, terdapat 76 pencatatan efek baru di BEI sepanjang tahun 2019, atau melebihi dari target 75 pencatatan efek baru yang direncanakan.