Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konflik AS-Iran Mulai Mereda, Harga Minyak Turun Lebih dari 4%

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 09 Januari 2020 |09:10 WIB
Konflik AS-Iran Mulai Mereda, Harga Minyak Turun Lebih dari 4%
Minyak Mentah (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga Minyak berjangka turun lebih dari 4% pada hari Rabu (8/1/2020) waktu setempat. Sebelumnya, harga minyak dunia berada dalam ayunan liar dan terus melonjak mendekati level tertinggi empat bulan.

Mengutip halaman reuters, Kamis (9/1/2020), Brent futures turun USD2,83, atau 4,2% untuk menetap di USD65,44 per barel, penutupan terendah sejak 16 Desember. Dalam perdagangan awal, kontrak mencapai tertinggi sejak pertengahan September di USD71,75.

 Baca juga: Harga minyak Dunia Turun Hampir 1% Imbas Konflik Iran-AS

Patokan global telah menjadi tren lebih tinggi sejak mencapai titik terendah Oktober di USD56,15 per barel; sesi tinggi pada hari Rabu adalah 28% di atas level itu.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD3,09, atau 4,9%, menjadi USD9,61 per barel, penutupan terendah sejak 12 Desember. Sesi tertinggi USD65,65 adalah yang tertinggi sejak akhir April.

Baca juga: Harga Minyak Meroket Imbas Hubungan AS-Iran Tak Harmonis

 

"Volatilitas yang ekstrim mungkin paling menggambarkan aksi harga hari ini karena tolok ukur minyak mentah terjual ... sekitar 9% dari tertinggi semalam," Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois, mengatakan dalam sebuah laporan.

Spread antara sesi tinggi dan rendah adalah yang terluas untuk WTI sejak November 2014 dan Brent sejak September 2019.

 Baca juga: Jika Konflik AS-Iran Melebar, Harga Minyak Berpotensi Melejit ke USD80/Barel

Seperti diketahui, harga minyak memang sempat melonjak tajam imbas serangan roket Iran pada pasukan A.S. di Irak. Namun pada hari ini kembali turun karena negara-negara denga cepat meredam kembali ketegangan.

Apalagi, Presiden AS Donald Trump juga justru mereda dengan tidak membalas serangan Iran. Donald Trump juga memastikan jika, serangan roket tidak merusak fasilitas minyak atau membahayakan warga Amerika, dengan lebih banyak tekanan datang dari kejutan membangun di cadangan minyak mentah AS.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement