JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 88,5% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Demikian seperti dikutip keterangan resmi BI, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga: Swasta dan Pemerintah Tarik Utang Luar Negeri, Untuk Apa?
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Sekadar informasi, BI mencatat ULN Indonesia pada November 2019 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir November 2019 tercatat sebesar USD401,4 miliar atau setara Rp5.499,1 triliun (kurs Rp13.700 per USD), terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan bank sentral) sebesar USD201,4 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD200,1 miliar.