JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,6% secara tahunan (yoy) di sepanjang 2019. Pada akhir tahun lalu, perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp556,77 triliun dari tahun 2018 yang sebesar Rp512,78 triliun.
Meski demikian, realisasi penyaluran kredit tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada akhir tahun 2018, kredit BNI mampu tumbuh 16,2% dari posisi di akhir 2017 yang sebesar Rp441,31 triliun.
"Tapi pertumbuhan kredit BNI tersebut masih berada di atas pertumbuhan kredit industri yang sebesar 6,5% hingga Oktober 2019," ujar Direktur Keuangan BNI Ario Bimo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: Laba Bersih BNI Naik 2,5% Jadi Rp15,3 Triliun di 2019
Dia menjelaskan, dari total penyaluran kredit tersebut, kantor cabang luar negeri tahun menyalurkan sebesar Rp42,39 triliun atau tumbuh 9,9% dari tahun 2018 yang sebesar Rp38,59 triliun
Maka seiring dengan pertumbuhan kredit di sepanjang 2019, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp36,6 triliun. Kinerja ini tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp35,45 triliun.
Baca Juga: BNI Hong Kong Konsisten Promosikan Investasi dan Ekspor Indonesia
Secara rinci, penyaluran kredit BNI di sepanjang tahun 2019 ke segmen kredit kecil tercatat sebesar Rp75,4 triliun atau tumbuh 14,2% dari sebelumnya Rp66,06 triliun pada Desember 2018. Pada segmen ini, penyaluran ke kredit usaha rakyat (KUR) meningkat dari Rp16 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp17,7 triliun pada akhir 2019.
Pada segmen kredit konsumer, perseroan menyalurkan kredit sebesar Rp85,87 triliun atau tumbuh 7,7% dari tahun 2018. Di mana kredit tanpa agunan (KTA) masih menjadi kontributor utama terhadap segmen ini, yaitu tumbuh 11,7% menjadi Rp 2,7 triliun.