Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Investasi yang Cocok untuk Milenial pada 2020

Giri Hartomo , Jurnalis-Minggu, 26 Januari 2020 |15:43 WIB
3 Investasi yang Cocok untuk Milenial pada 2020
Milenial (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi global kini masih berada di dalam ketidakpastian. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Apalagi, beberapa lembaga dunia seperti Bank Dunia hingga IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5.1%-5.2%. Angka berada bawah target APBN 2020 sebesar 5.3%.

Baca Juga: Menabung Emas Bisa Masuk Resolusi 2020 Buat Milenial

Meskipun begitu, Indonesia dinilai masih akan menjadi pasar yang menarik untuk berinvestasi. Setidaknya ada tiga investasi yang diprediksi akan menarik dan cocok untuk generasi milenial.

“Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari,” ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani melalui keterangannya, Minggu (26/1/2020).

Berdasarkan data dan survey yang dilakukannya, investasi pertama yang diminati oleh generasi milenial di tahun 202 adalah Peer to Peer Lending (P2P) alias pinjaman online.

P2P Lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milienial. Jika dibandingkan dengan Deposito Berjangka atau Reksadana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih, serta jika terjadi default, risiko-nya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan.

Baca Juga: 61% Milenial Belum Punya Rumah, Terjebak Sistem Ngontrak

Selain bahwa P2P Lending memiliki diversifikasi yang bagus, tidak ada pula komitmen jangka panjang. Gencarnya penyelenggara P2P Lending untuk mengedukasi pasar dengan menjual kemudahan seperti mudah diakses di manapun, baik via mobile apps maupun website akan semakin menarik bagi milenial..

Lalu instrumen yang kedua afal Equity Crowfunding. Menurutnya, dengan meroketnya popularitas fintech saat ini, investasi crowdfunding telah menjadi alternatif untuk menghimpun dana tanpa perlu IPO.

Meskipun terlihat sama dengan konsep investasi yang sudah ada, namun hal tersebut hanya dilakukan terhadap emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara yang butuh pendanaan bukan hanya perusahaan yang sudah IPO saja.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement