Ia berharap, Rakernis yang akan berlangsung dari 27 sampai 30 Januari itu dapat menghasilkan keputusan kongkret di bidang budidaya perikanan. Karena perikanan adalah milik semua, dari kabupaten hingga pusat. "Tidak ada yang paling kuat di sini. Mari kita bersatu membangun sektor ini. Sektor yang paling mudah ditingkatkan," tegasnya.
Bahkan Presiden Joko Widodo pun, menurut Menteri Edhy, hanya meminta dirinya untuk fokus dalam satu sektor yaitu budidaya udang. Padahal dalam rapat terbatas, Ia telah mempresentasikan sedikitnya 15 program kelautan dan perikanan, seperti penyederhana birokrasi, SDM, vokasi, produksi, penyederhanaan izin di perikanan tangkap, menghitung ulang kapasitas kapal-kapal tangkap, juga menghitung kembali kapal angkut.
"Pak Presiden hanya minta satu saja yang harus dibuktikan. Saya minta (budidaya) udang dihidupkan," ujarnya.
Bertolak dari situ, Menteri Edhy meminta semua pihak dari pusat sampai daerah untuk bahu membahu merealisasikan arahan Presiden ini. Sebab Ia yakin KKP tidak akan bisa maksimal bekerja tanpa melibatkan pemerintah kabupaten, kota dan provinsi. "Ini tantangan besar. Saya harap rakernis ini menghasilkan terobosan," tandasnya.
(Fakhri Rezy)