JAKARTA - Toko, restoran hingga lokasi wisata memilih tutup mengantisipasi penyebaran virus corona di China. Virus tersebut telah menewaskan 81 orang dan menjangkit 2.800 orang di Asia, Amerika hingga Australia.
Pemerintah China mengambil langkah untuk menutup transportasi di 15 kota dengan jumlah penduduk lebih dari 57 juta orang. Hal ini menghantam indutri ritel, perjalanan, serta pariwisata yang semakin sulit saat puncak Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Virus Korona "Goyang" Bisnis Kapal Pesiar, Hotel hingga Maskapai
Melansir dari CNN, Selasa (28/1/2020), beberapa perusahaan mengikuti arahan pemerintah untuk menghentikan aktivitas usahanya. Beijing juga memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek dari 30 Januari sampai 2 Februari guna mecegah penyebaran virus.
Starbucks mengumumkan mereka akan menutup toko dan menangguhkan layanan pengiriman di kota Wuhan yang tersebar di 90 toko. Restoran KFC dan Pizza Hut sementara ini juga ditutup di kota Whan sampai diumumkan pemberitahuan selanjutnya.
Baca Juga: Serangan Virus Korona, Perusahaan di China Perpanjang Liburan Imlek
McDonald telah menutup tokonya di Wuhan dan di Hubei. Disney mengantisipasi untuk menutup taman bermainnya di Shanghai dan Hongkong. Saham LVMH (LVMHF), Kering (PPRUF) dan Cartiet Richemont turun lebih dari 5% pada minggu lalu.
Kesengsaraan bisnis ketika laju pertumbuhan ekonomi mencapai titik terendah bersejarah dan negaria terus menderita akibat perang perdagangan dengan Amerik Serikat. Terkait hal ini, memberikan pukulan besar yang menyumbang sekitar 52% dari ekonomi Tiongkok.
(Feby Novalius)