JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup anjlok 1,5% pada perdagangan Jumat waktu setempat imbas penyebaran virus korona atau coronavirus yang semakin mengkhawatirkan.
Lesunya data ekonomi AS dan laporan pendapatan emiten yang bervariasi juga menekan bursa saham AS sehingga memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.
Baca Juga: Tak Berdaya, Wall Street Dibuka Melemah Tertekan Dampak Virus Korona
Melansir Reuters, Jakarta, Sabtu (1/2/2020), indeks Dow Jones Industrial Average turun 603,41 poin atau 2,09% menjadi 28.256,03, indeks S&P 500 turun 58,14 poin atau 1,77% menjadi 3.225,52 indeks dan Nasdaq Composite turun 148,00 poin, atau 1,59% menjadi 9.150,94.
Untuk minggu ini, indeks Dow turun 2,5%, indeks S&P melemah 2,1% dan Nasdaq turun 1,8%. Indeks Dow dan S&P 500 memiliki kinerja mingguan terburuk sejak awal Agustus. Untuk bulan ini, Dow kehilangan 1%, S&P tergelincir 0,2% dan Nasdaq naik 2%.
Setelah mengalami penurunan persentase satu hari terbesar sejak 2 Oktober, indeks S&P 500 turun lebih dari 3% dari penutupan tertinggi pada awal Januari, karena berjuang dari epidemi virus corona yang telah menewaskan 213 orang di China dan telah dinyatakan darurat kesehatan global.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan telah mengeluarkan perintah karantina untuk semua orang Amerika yang dipulangkan dari China ke sebuah pangkalan udara di California.