Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setengah Pusat Bisnis di China Tutup karena Virus Korona, Apa Dampaknya?

Fabbiola Irawan , Jurnalis-Senin, 03 Februari 2020 |11:08 WIB
Setengah Pusat Bisnis di China Tutup karena Virus Korona, Apa Dampaknya?
Daerah di China (Bloomberg)
A
A
A

JAKARTA – Mayoritas pusat perbelanjaan di China telah menghentikan bisnisnya sementara waktu. Hal ini dikarenakan penyebaran Virus Korona yang telah menewaskan lebih dari 200 orang.

Setidaknya pusat bisnis perbelanjaan di 24 provinsi yang tersebar di China telah memutuskan untuk menutup gerainya dan belum akan melanjutkan pembukaan bisnis sampai 10 Februari mendatang.

 Baca juga: Virus Korona hingga Brexit Buat Harga Bitcoin Melonjak

Melansir CNBC, Senin (3/2/2020), dengan adanya penutupan beberapa bisnis di China akan berimbas pada pertumbuhan dan perdagangan internasional. Apalagi China terkenal sebagai pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Ahli Ekonomi Morgan Stanley memperkirakan dengan adanya Virus Korona ini akan menurunkan angka produksi industri bulan Januari dan Februari sebesar 5% hingga 8%.

 Baca juga: 238 WNI Diobservasi di Natuna, Seluruh Peserta Tes SKD Kenakan Masker

Belum diketahui lebih lanjut sampai mana gangguan yang ditimbulkan terkait penyebaran Virus Korona kepada pertumbuhan ekonomi China setahun ke depan. Pemerintah China juga telah mengerahkan tenaga untuk mencari sumber daya medis yang diperlukan guna mencegah dan mengendalikan virus itu.

Walau beberapa pusat perbelanjaan atau bisnis tutup di China, pada pusat kota, bisnis yang terlibat dalam utilitas publik, supermarket, atau industri penting lainnya harus tetap buka.

 Baca juga: Dampak Virus Korona, 3 Maskapai Utama AS Tangguhkan Penerbangan ke China

Pemerintah China juga telah meminta kepada perusahaan untuk memperpanjang libur atau meminta kepada pekerjanya agar bisa bekerja dari rumah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement