Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sosok JB Sumarlin di Mata Emil Salim: Tegas Berantas Pungli

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 06 Februari 2020 |21:14 WIB
      Sosok JB Sumarlin di Mata Emil Salim: Tegas Berantas Pungli
Sosok JB Sumarlin di Mata Emil Salim (Foto: Okezone.com/Giri)
A
A
A

JAKARTA - Beberapa tokoh penting mulai berdatangan ke rumah duka Prof Dr Johannes Baptista (JB) Sumarlin di RS Siloam Semanggi malam ini. Salah satunya adalah Mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet pembangunan II periode 1973-1978 era Presiden Soeharto Emil Salim.

Emil mengaku kehilangan rekan kerja sekaligus seorang sahabat. Dirinya mengenal sosok JB Sumarlin sebagai pribadi yang serius, pejuang namun tetap telaten.

"Beliau itu serius, sungguh-sungguh jadi senda gurau itu. Beliau serius, pejuang, gigih dan telaten. Kalau bekerja telaten betul. Tulisannya itu necis orangnya telaten," ujarnya di RS Siloam Semanggi, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca Juga: JB Sumarlin Punya Firasat Meninggal Hari Kamis

Emil pertama kali berkenalan dengan Sumarlin saat mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kala itu, keduanya sama-sama menjadi mahasiswa dan asisten dosen.

Keduanya kemudian kembali dipertemukan saat mengenyam pendidikan master. Keduanya mengenyam pendidikan di kampus yang sama yakni University of California Amerika Serikat.

Baca Juga: Anak JB Sumarlin Ungkap Sang Ayah Menderita Stroke dan Diabetes

Setelah itu, keduanya sama-sama malang melintang di pemerintahan era orde baru. Pertama kali Emil menjabat sebagai Wakil Ketua Bappenas dan kemudian dipindah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Setelah pindah Sumarlin lah yang mengisi jabatan di sebagai wakil kepala Bappenas. Kemudian Emil pindah ke Menteri Perhubungan dan jabatan di MenpanRB diisi oleh Sumarlin.

"Jadi kita terus sama-sama (di pemerintahan)," ucapnya.

 JB Sumarlin

Satu hal yang paling diingat dari sosok Sumarlin adalah komitmenya untuk memberantas korupsi. Ketika itu dirinya menjabat sebagai MenpanRB dan tidak suka dengan pungutan yang dilakukan oleh pejabat pejabat.

"Pak Sumarlin dengan pak Sudomo mengusahakan pemberantasan pungutan-pungutan," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mendatangi rumah duka almarhum JB Sumarlin pada malam hari ini di RS Siloam Semanggi, Jakarta. Bambang datang pada pukul 20.10 WIB dengan menggunakan batik berwarna biru.

Ketika datang, Bambang langsung melihat jenazah JB Sumarlin sambil berdoa. Kemudian, setelah itu, Bambang langsung berbincang dengan anak kedua JB Sumarlin yakni Sylvia Sumarlin.

Menurut Bambang, dirinya memiliki banyak kesamaan dengan sang almarhum. Khususnya dari sisi karir, hingga pendidikan antara JB Sumarlin memiliki kesamaan.

Asal tahu saja, JB Sumarlin merupakan lulusan dari Universitas Indonesia begitupun dengan Bambang Brodjonegoro. Selanjutnya, JB Sumarlin juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas begitupun dengan Bambang.

JB Sumarlin pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden Soeharto. Sementara Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan pada kabinet Jokowi-JK periode pertama 2014-2016

 JB Sumarlin

Selain itu, JB Sumarlin pernah menjabat sebagai Kepala Bappenas pada 1983-1988. Sementara Bambang menjabat sebagai Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019.

"Saya banyak kesamaan sama beliau," ucap Bambang.

Menurut Bambang, sosok JB Sumarlin merupakan pribadi yang bersahaja dan selalu tajam ketika berdiskusi. Dirinya yang merupakan juniornya di kampus banyak mendapatkan banyak wejangan dari alamarhum.

"Saya mengenal beliau sebagai pribadi bersahaja tapi selalu tegas dan tajam dalam berdiskusi. Banyak belajar sebagai junior," ucapnya.

Menurutnya, ada dua wejangan yang selalu diingat dari sosok JB Sumarlin. Pertama adalah ketika sosok JB Sumarlin menjadi ketua dewan guru besar untuk selalu membina pra dosen.

"Kalau untuk saya memang ada dua. Pertama saya sebagai dekan fakultas UI kebetulan beliau adalah ketua dewan guru besar dan beliau selalu mengingatkan saya sebagai dekan agar selalu membina para dosen," jelasnya.

Sementara ketika dirinya menjadi Kepala Bappenas, Bambang menerima nasihat agar pembangunan infrastruktur harus direncanakan untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Selain itu dirinya juga selalu menekankan agar ada harmonisasi antara pemerintah pusat dan daerah.

"Sebagai Kepala Bappenas beliau memberi nasihat kepada saya agar Bappenas bisa menjga eksistensinya dalam konteks merancang pembangunan nasional untuk jangka panjang," jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement