Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Kunjungi Rumah Duka JB Sumarlin

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 07 Februari 2020 |11:55 WIB
Sri Mulyani Kunjungi Rumah Duka JB Sumarlin
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Rumah Duka JB Sumarlin. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengunjungi rumah duka Johanes Baptista (JB) Sumarlin di MRCC Rumah Sakit Siloam,Semanggi, Jakarta. Dia nampak tiba di rumah duka pada pukul 09.55 WIB dengan mengenakan batik bernuansa hitam.

Kehadiran Sri Mulyani juga didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Hadir pula para pejabat Eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu), di antaranya Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman, Dirjen Anggaran Askolani, Dirjen Perbendaharaan Andin Hadiyanto, Dirjen Pajak Suryo Utomo, serta Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata.

Dalam kesemapatan itu, Sri Mulyani nampak berbincang akrab dengan Sylvia Efie Widyantari, anak kedua dari JB Sumarlin. Kepada Sri Mulyani, Sylvia bercerita mengenai firasat sang ayah yang merasa akan segera menghadap Pencipta.

Baca Juga: Sosok JB Sumarlin di Mata Emil Salim: Tegas Berantas Pungli

Di antaranya, soal keinginan JB Sumarlin untuk menggunakan pakaian Partai Golkar saat wafat. Namun Sylvia menawarkan untuk menggunakan pakaian batik, dan sang ayah menyetujuinya.

"Dia ingin pakai baju Golkar, tapi kan enggak bisa, jadi setuju untuk pakai batik. Makannya jadi pakai baju batik, baju Golkar-nya jadi ditaruh di peti, disampingnya," jelas Sylvia.

Sri Mulyani nampak cukup lama berbincang di hadapan mendiang JB Sumarlin. Keduanya cukup akrab berkisah tentang sejumlah pengalaman semasa almarhum hidup.

Baca Juga: JB Sumarlin Punya Firasat Meninggal Hari Kamis

"Saya mengenal beliau sejak mulai menjadi mahasiswa, mengajar di Universitas Indonesia dan beliau nampak sekali punya komitmen dan kecintaan pada almamaternya,” kata Sri Mulyani.

Sekedar diketahui, JB Sumarlin memiliki perjalanan karir di Kemenkeu sebagai Menteri Keuangan era Presiden Soeharto. Perjalanan kariernya dirintis sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada tahun 1987 yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan ad Interim.

Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal ini dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan. Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% (1988).

Pada Kabinet Pembangunan V, dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan didampingi Menteri Muda Keuangan Nasruddin Sumintapura. Kebijakan yang dikeluarkan untuk mendukung pengendalian inflasi dan memperkuat struktur perkreditan yaitu Paket Kebijakan Deregulasi di Bidang Moneter, Keuangan dan Perbankan (Pako 1988), Paket Maret 1989, dan Paket Januari 1990. Kebijakan ini malah menghasilkan ekspansi kredit perbankan yang berlebihan dan kurang selektif. Pada Maret 1991 Gebrakan Sumarlin II dikeluarkan. Gebrakan II ini mampu mengekang laju inflasi hingga secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9% pada 1992.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement