Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rapat Soal Jiwasraya, DPR Cecar Direksi BEI soal Pengawasan

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 10 Februari 2020 |15:14 WIB
Rapat Soal Jiwasraya, DPR Cecar Direksi BEI soal Pengawasan
Komisi XI DPR RI (Foto: Okezone.com/Yohana)
A
A
A

"Banyak orang sebut ada masalah zombie company di pasar modal, bukannya kami tidak paham tapi lebih baik regulator terkait bisa menjelaskan secara komprehensif, karena di dalamnya pasti ada lika-liku," katanya.

Oleh sebab itu, para legislator itu sepakat untuk meminta data dari otoritas pasar modal mengenai daftar saham, perusahaan sekuritas, dan manajer investasi yang terkait Jiwasraya. Melalui data-data itu maka dapat diketahui oknum yang bermain dan ke mana perginya aliran dana Jiwasraya.

Sementara, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menyatakan, bursa telah menerapkan sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) dan Securities Markets Automated Research Trading and Surveillance (SMARTS). Di mana Semua transaksi perdagangan terekam melalui sistem tersebut.

"Kalau ada kenaikan atau penurunan luar biasa pada suatu saham, sistem tersebut memberikan alert (peringatan) kepada kami," paparnya.

Oleh sebab itu, pihak BEI akan melakukan beberapa langkah seperti memanggil direksi dan komisaris perusahaan tersebut untuk melakukan pembicaraan atau hearing. Hasil pertemuan itu pun diminta BEI kepada perusahaan untuk menyampaikan di keterbukaan informasi agar investor mengetahuinya.

Tetapi, jika setelah hearing pergerakkan harga saham perusahaan masih terpantau aneh, maka BEI menetapkan saham tersebut bergerak tak wajar atau unusual market activity (UMA).

Sekedar diketahui, kasus gagal bayar Jiwasraya berawal dari dana hasil hasil penjualan produk asuransi JS Saving Plan digunakan untuk berinvestasi di saham gorengan. Alhasil, bukan keuntungan yang didapat melainkan tekanan likuiditas terjadi di perusahaan pelat merah itu.

Hingga Januari 2020 klaim polis jatuh tempo mencapai Rp16 triliun. Selain itu, dari enam tersangka yang ditetapkan, tiga di antaranya merupakan mantan petinggi Jiwasraya yakni mantan Direktur Utama Hendrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan Hary Prasetyo, dan mantan Kepala Investasi dan Divisi Keuangan Jiwasraya Syahmirwan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement