Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPS Catat Impor Januari 2020 Turun 4,78% ke USD14,28 Miliar

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 17 Februari 2020 |11:39 WIB
BPS Catat Impor Januari 2020 Turun 4,78% ke USD14,28 Miliar
BPS Neraca Dagang Januari (foto: okezone/Giri Hartomo)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka impor mencapai USD14,28 miliar pada Januari 2020. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (Month to Month/MtM) sebesar 1,60% yang mencapai USD14,51 miliar.

Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan 4,78%. Adapun pada periode Januari 2019 lalu, impor Indonesia mencapai USD14,99 miliar.

 Baca juga: Impor LPG Jadi Beban Neraca Perdagangan RI

"Pada Januari angka impor USD14,28 miliar. Kalau dibandingkan nilai impor pada Desember 2019 impor mengalami penurunan 1,60%," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Kontribusi terbesar dari impor di Januari berasal dari sektor nonmigas dengan angka mencapai USD12,79 miliar atau menyumbang 93,99% . Sementara untuk impor migas hanya mencapai USD1,99 miliar.

 Baca juga: Harga Bawang Putih Mahal, KPPU: Impor Harus Berjalan Normal

Adapun menurut sektornya, impor konsumsi mencapai USD1,47 miliar atau turun 11,19% dibandingkan bulan sebelumnya namun naik 20,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara sektor bahan baku penolong mencapai USD10,58 miliar atau naik tipis sebesar 1,67% dibandingkan bulan sebelumnya namun turun 7,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun impor barang modal mencapai USD2,23 miliar. Angka tersebjt turun 8,99% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 5,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Komposisi masih belum berubah peran golongan bahan baku dan penolong berkontribusi 74,09% dari total impor Januari 2020," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement