JAKARTA - Thailand mencatat pertumbuhan ekonomi 2019 paling lambat dalam lima tahun. Hal ini dikarenakan mata uang Bath yang menguat dan perlambatan ekonomi global merugikan ekspor.
Mengutip Nikkei, Jakarta, Rabu (19/2/2020), Kantor Dewan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Nasional (The National Economic and Social Development Council/NESDC)mengumumkan bahwa ekonomi Thailand tumbuh 2,4% pada tahun 2019.
 Baca juga: Virus Korona Serang Perekonomian Thailand, Bath Terancam Jadi Mata Uang Terburuk 2020
Pertumbuhan tersebut merupakan laju paling lambat sejak 2014. Di mana ketika kerusuhan politik yang berlangsung lama menyebabkan kudeta oleh Prayuth Chan-ocha, yang sekarang menjadi primadona menteri, dan membawa pertumbuhan ekonomi turun menjadi 1,0%.
Kontraksi ekspor karena baht yang kuat dan perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China berdampak buruk pada perekonomian. Ekspor barang dan jasa turun 2,6% pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)