Baca juga: Penerbangan ke China Disetop, Maskapai di Dunia Rugi hingga Rp68 Triliun
Sementara itu, Qantas Australia memperingatkan investor bahwa virus korona akan menguras pendapatannya hingga USD99,5 juta di paruh kedua tahun ini. Sementara itu, Qantas telah menangguhkan penerbangan China dan menegaskan akan memotong 16% penerbangan Asia hingga akhir bulan Mei.
"Wabah virus korona telah meredam pemulihan sederhana dalam permintaan (domestik) yang terlihat pada kuartal kedua dengan pemasukan turun selama beberapa minggu terakhir. Pasar rekreasi juga lunak dalam waktu dekat, tetapi ada potensi peralihan ke waktu luang domestik jika ketidakpastian terus tumbuh dan warga Australia memutuskan untuk berlibur di rumah," ungkap CEO Qantas Alan Joyce.
Hal serupa juga disampaikan Air France-KLM. Selain menangguhkan penerbangan China, pihaknya mengatakan adanya perkiraan penurunan permintaan sampai akhir bulan April yang angkanya mencapai USD217 juta.
(Fakhri Rezy)