PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) sebagai operator PLTP juga telah berencana meningkatkan kapasitas pembangkit dengan tambahan sebesar 65 MW melalui pengembangan tahap II.
Sementara itu, PT Rekayasa Industri (Rekind) perusahaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) mencatat 6 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan setelah menyelesaikan proyek pembangunan PLTP Muara Laboh Tahap-1
Sertifikat pencapaian 6 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan diserahkan langsung oleh Construction Manager SEML Christian Pintea kepada Project Manager Rekind M. Fahirwan di lokasi PLTP Muara Laboh.
Pelaksanaan seremonial kegiatan yang dihadiri seluruh karyawan, mitra kerja Rekind dan pemilik proyek itu dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional ke-50.
PLTP Muara Laboh berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan mampu memasok daya listrik untuk 340.000 rumah tangga khususnya di wilayah Solok Selatan dan daerah lainnya.
Pelaksanaan proyek yang kompleks menuntut Rekind untuk meningkatkan seluruh aspek tidak hanya teknologi dan inovasi, namun juga harus memperhatikan aspek keselamatan kerja sesuai standar internasional. Rekind menempatkan HSE sebagai competitive value yang mampu memberikan nilai tambah dalam setiap kerja sama dengan pelanggan.
"Seiring dengan dukungan serta kerjasama dari masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumatera Barat, Rekind mampu untuk merampungkan pengerjaan proyek ini dengan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah setiap pekerjaan yang kami lakukan terukur dan terencana dengan tepat,” kata Fahirwan.
(Dani Jumadil Akhir)