JAKARTA - Serangan virus korona Covid-19 ke perekonomian dunia sudah mulai berdampak. Pasar saham global berguguran, termasuk IHSG dan nilai tukar Rupiah yang anjlok.
Tak ingin virus korona menggerogoti ekonomi Indonesia, pemerintah sudah mempunyai cara mengantisipasinya yakni dengan memberikan insentif penerbangan berupa diskon tiket pesawat 50% ke 10 destinasi wisata.
Kendati demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Bank Indonesia mengakui bahwa virus korona menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Berikut fakta-fakta virus korona menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020):
1. Virus Korona Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan virus korona tetap akan memberi hambatan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2020.
"Namun dampak virus corona diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi pada triwulan 1 2020," jelas Sri Mulyani.
2. BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia dan Indonesia
Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia. Untuk global diturunkan dari 3,1% menjadi 3%, sedangkan ekonomi Indonesia menjadi 5,0%-5,4% dari proyeksi sebelumnya 5,1%-5,5%.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia IGP Wira Kusuma mengatakan, virus korona atau Covid-19 berdampak pada salah satu ekonomi terbesar dunia, yaitu China. Di mana China saat ini pengaruhnya sangat besar pada pertumbuhan ekonomi global, sehingga apa yang terjadi di sana dampaknya menyebar pada ekonomi negara-negara lain.
"Pangsa global trade dipengaruhi China seperti Country Complexity Index. Bagaimana produk China begitu kompleks mempengaruhi produk-produk di dunia," tuturnya