JAKARTA – Ada 33 ribu perusahaan berusia lebih dari satu abad di Jepang. Apa rahasianya sampai-sampai bisnis ini bisa bertahan dan apa arti eksistensi mereka untuk masa depan Jepang?
Jepang terus berubah, sebuah masyarakat yang menua, jumlah kedatangan turis mancanegara yang memecahkan rekor, dan produksi robot dalam jumlah yang belum pernah ada sebelumnya. Dari situlah orang-orang muda Jepang muncul.
Tsuen Tea terletak di pojok jalan, mengarah ke sungai besar dan jembatan di permukiman sepi di ibu kota masa lampau Jepang, Kyoto. Di kota yang terkenal karena bangunan kuil menawan, taman, dan rombongan turis bersenjata tongkat swafoto, tempat itu terlihat biasa-biasa saja.
Baca Juga: Kalahkan Rusia, Jepang Terpilih Jadi Tuan Rumah World Expo 2025
Tsuen Tea seperti tempat sepi untuk menikmati es krim atau teh hijau.
Namun ada yang yang spesial dari Tsuen Tea. Warung itu sudah buka sejak tahun 1160 dan diklaim sebagai warung teah tertua yang masih beroperasi hingga sekarang.
Warung itu dijalankan laki-laki berusia 38 tahun bernama Yusuke Tsuen. Dia duduk bersila di belakang meja rendah sambil menuangkan teh dari ceret besi.