"Kami fokus pada teh dan tidak pernah memperluas bidang usaha terlalu jauh. Itulah mengapa kami bisa bertahan," ujarnya dilansir dari BBCIndonesia, Selasa (3/3/2020).
Baca Juga: China Bakal Musnahkan Uang Kertas Terindikasi Virus Korona
Barangkali tidak terlalu mengejutkan bahwa warung teh berusia 900 tahun itu bertahan di kota yang terkenal dengan tradisi dan keterampilan warganya. Yang mengejutkan adalah terdapat banyak bisnis berusia ratusan tahun lainnya di Jepang.
Pada tahun 2008, Bank Korea merilis data temuan mereka bahwa terdapat 5.586 perusahaan berusia lebih dari 200 tahun di 41 negara. Sebanyak 56% dari angka itu berada di Jepang. Tahun 2019, terdapat lebih dari 33 ribu bisnis di Jepang yang berumur lebih dari seabad, menurut penelitian firma Teikoku Data Bank.
Hotel tertua di dunia yang beroperasi sejak tahun 705 berada di kota Yamanashi. Sementara penjual manisan Ichimonjiya Wasuke sudah berdagang di Kyoto sejak tahun 1000. Firma konstruksi besar, Takenaka, didirikan tahun 16010. Adapun beberapa merek Jepang yang mendunia seperti Suntory dan Nitendo secara tak terduga memiliki sejarah yang berawal sejak 1800-an.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)