PEKANBARU - Wakil Presiden (Wapres) M'aruf Amin diberi gelar sebagai Bapak Ekonomi Syariah Indonesia oleh Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska). Pria kelahiran Tangerang, Banten 11 Maret 1943 menyatakan terima kasihnya atas pemberian gelar itu.
"Ini merupakan penghormatan yang luar biasa kepada saya. Saya ucapkan terima kasih kepada UIN Suska," kata Ma'ruf Amin, Jumat (6/3/2020).
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Terima Gelar Bapak Ekonomi Syariah
Namun dia menjelaskan bahwa dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dia hanya sebagian saja. Dalam pengembangan muamalah, banyak peran ulama yang menggagasnya.
"Dalam pengembangan ekonomi syariah, saya hanya baut salah satu baut, skrup," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ekonomi muamalah digagas para ulama pada tahun 1990-an. Ini dilatar belakangi karena keresahan banyak pihak tentang bunga yang diharamkan dalam Islam.
"Pada tahun 90-an, majelis ulama mengadakan loka karya terkait bunga bank. Saat itu ada tiga pilihan, bahwa bunga bank itu haram mutlak, boleh secara darurat dan ada yang boleh mutlak. Namun saat ditanya siapa yang setuju bunga bank mutlak boleh, tidak ada satupun ulama yang tunjuk tangan," kisahnya.
Baca Juga: Wapres Siapkan Regulasi Baru Ekonomi Syariah
Setelah melalui proses perundingan bahwa bunga bank adalah haram tidak sesuai dengan syariah. Semua sepakat harus ada bank tanpa bunga. Sehingga terbentuklah sistem perbankan syariah. Bank Muamalah lahir prematur pada tahun 1993 karena belum ada Undang-Undangnya. Pada tahun 1997 barulah lahir lahir Undang-Undang dengan sistem perbankan syariah nasional.
(dni)