Menyusul terkonfirmasinya kasus Covid-19 di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, mengatakan bahwa pemerintah menunda pemberian insentif bagi para wisatawan asing.
Sebelumnya pemerintah menyiapkan dana Rp298,5 miliar untuk mendatangkan turis asing ke Indonesia akibat jumlah yang merosot karena wabah virus corona di luar negeri.
Insentif itu terdiri dari dana yang ditujukan pada maskapai dan biro perjalanan sebesar Rp98,5 miliar, anggaran promosi wisata Rp103 miliar, kegiatan pariwisata Rp25 miliar, dan dana untuk influencer Rp72 miliar.
Wishnutama mengaku belum mengetahui sampai kapan insentif pariwisata ini ditunda.
Namun demikian, Ari Juliano Gema, staf ahli Menteri Parekraf, menekankan bahwa pemerintah berupaya menggerakkan wisata domestik, walaupun memang tidak sebanding harapan dan jumlah wisatawan asing.
"Wisatawan lokal sendiri itu tidak bisa memenuhi occupancy rate sampai 80-100% seperti yang diharapkan oleh pengusaha hotel tersebut," kata Ari .
"Tapi kita berupaya keras supaya tetap ada pergerakan wisatawan lokal di berbagai daerah tersebut agar mampu setidaknya membuat tetap ada pergerakan ekonomi di daerah-daerah wisatawan tersebut meski tidak sampai mencapai hasil atau occupancy rate seperti sebelum adanya wabah ini," tambahnya.
Upaya itu berupa mendorong kementerian maupun lembaga pemerintahan lain, beserta berbagai perusahaan, BUMN maupun swasta, untuk melakukan kegiatan rapat di daerah-daerah tujuan yang mendapatkan insentif.
Ari menjelaskan bahwa pemerintah juga kini sedang membahas subsidi lain demi mengurangi dampak, seperti pajak dan relaksasi penagihan hutang bagi pelaku usaha industri pariwisata.
Namun, ia mengatakan hal ini masih dalam tahap awal dan melibatkan berbagai pihak, diantaranya Kementerian Keuangan, OJK dan perbankan.
"Kita masih menunggu keputusannya, karena ini memang tidak mudah," ujar Ari.
(Dani Jumadil Akhir)