Sri Mulyani menambahkan, penurunan harga minyak dunia akan berdampak besar bagi pasar keuangan. Penurunan itu menjadi tambahan sentimen negatif bagi investor.
"Pasar uang dan modal dan dampak psikologisnya," ucapnya.
Untuk diketahui, Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar di dunia, berusaha menghukum Rusia, produsen terbesar kedua di dunia, karena menolak untuk memangkas produksi yang diusulkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
OPEC dan produsen lain mendukung pemotongan untuk menstabilkan penurunan harga yang disebabkan oleh kejatuhan ekonomi dari wabah virus korona. Arab Saudi berencana untuk meningkatkan produksi minyak mentah di atas 10 juta barel per hari (bph) pada bulan April setelah kesepakatan pasokan saat ini antara OPEC dan Rusia, - yang dikenal sebagai OPEC+ berakhir pada akhir Maret.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)