Kemudian dari sisi pemerintah pusat, anggaran pada belanja barang di mana perjalanan dinas ke luar negeri dan dalam negeri ditangguhkan, serta ada instruksi kerja dari rumah, event atau work shop yang dibatalkan, semua direalokasi untuk tangani Covid. Kemudia belanja yang bukan prioritas terutama untuk belanja modal yang bisa multiyears dan belum tender mungkin untuk realokasi.
"Kita akan percepat revisi ini dari yang tadinya butuh waktu 5 hari dan harus bertemu dan jadi 2 hari dan sifatnya online. Kita estimasi ada Rp5-Rp10 triliun di dalam rangka bisa realokasi untuk dipindahkan menjadi anggaran penangan Covid, Juga dana atau anggaran yang selama dialokasikan tapi masih diblokir dan juga Kementerian PUPR yang belum tender, semua akan digunakan untuk tangani Covid-10," ujarnya.
(Fakhri Rezy)