"Tidak bisa ditutupi lagi bahwa kondisi ekonomi semakin memburuk," kata Bhima kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).
Baca juga: Tekan Dampak Corona, Kartu Prakerja Mulai Berlaku di Bali hingga Manado
Bhima menjelaskan, indikator buruknya ekonomi Indonesia dapat dilihat dari anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Bahkan Rupiah sempat menyentuh Rp16.273 per USD, mendekati krisis 1998. Untung saja, Rupiah bisa kembali ke level Rp15.960 per USD.
"Pelemahan kurs Rupiah terhadap dolar yang bergerak dalam tempo yang cepat menjadi indikator pra-krisis ekonomi," ujarnya.
(Fakhri Rezy)