Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Diversifikasi Reksa Dana di Tengah Fluktuasi

Taufik Fajar , Jurnalis-Sabtu, 21 Maret 2020 |12:05 WIB
Diversifikasi Reksa Dana di Tengah Fluktuasi
Saham (Shutterstock)
A
A
A

Investor nonagresif biasanya akan menghentikan investasi berkalanya di reksa dana saham, saat pasar bergejolak atau ketika modal investasinya turun antara 15-20%. Ada juga yang melakukan cutloss karena khawatir kerugian bertambah banyak.

 Baca juga: Perlindungan Investor Reksa Dana

Apakah tindakan di atas salah? Tentu tidak. Mengutip Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia, Rudiyanto menyampaikan bahwa, semua orang bisa memutuskan apa yang terbaik dan nyaman bagi dirinya sendiri. Jika dia sudah merasakan kegalauan menyaksikan aset investasi portofolio yang turun di reksa dana saham, maka berikutnya dia tidak boleh lagi berinvestasi di produk jenis ini. Kalaupun tetap menginkan hasil investasi yang tinggi dari reksa dana saham, komposisinya tidak boleh terlalu banyak.

Investor dengan tipe konservatif dan moderat sebaiknya memilih jenis reksa dana yang lebih konservatif seperti pasar uang, pendapatan tetap dan terproteksi dengan tetap memperhatikan risikonya. Karena semua jenis reksa dana yang merupakan produk investasi, mengandung risiko.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement