Apakah diversifikasi ke reksa dana pendapatan tetap bisa menurunkan risiko? Tentu bisa. Sebagai contoh di tahun 2015 ketika IHSG turun -12.13% dan di tahun 2019 di mana IHSG hanya naik 1.7%, reksa dana pendapatan membukukan kinerja positif yang cukup signifikan.
Namun pernah juga terjadi, di mana IHSG dan reksa dana pendapatan tetap sama-sama turun, seperti di tahun 2018. Per 17 Maret 2020, reksadana pendapatan tetap juga turun, meskipun penurunannya jauh lebih rendah dibandingkan IHSG. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai instrumen diversifikasi, reksa dana pendapatan tetap masih belum “sempurna” karena dapat turun bersamaan dengan turunnya IHSG.
Dalam melakukan aset alokasi untuk menyeimbangkan risiko di reksa dana saham, investor juga bisa mempertimbangkan reksa dana pendapatan tetap dalam USD. Berapa bobot alokasi yang ideal? Menurut Rudiyanto dalam blog-nya Berbagi tentang Investasi dan Keuangan, tidak ada jawaban yang pasti karena profil risiko setiap investor berbeda. Untuk itu, bobot alokasi yang ideal sebaiknya disesuaikan dengan profil risiko investor.
(Fakhri Rezy)