Bangun Simpang Susun Sentul Selatan, Jalan Tol Jagorawi Bakal Ditutup 15 Menit
JAKARTA – PT Jasamarga Metropolitan Tollroad akan menutup sebagian jalan Tol Jagorawi karena adanya pekerjaan pembangunan Simpang Susun Sentul Selatan. Simpang susun yang juga melintas di atas Jalan Tol Jagorawi tepatnya Km 37+000 sudah mencapai progres 84,59%.
Saat ini pembangunan tengah memasuki tahap erection box girder, pekerjaan pembangunan simpang susun ini menggunakan konstruksi box girder sepanjang 70 meter yang melintasi Jalan Tol Jagorawi.
Baca Juga: Sibanceh, Tol Pertama di Kota Serambi Mekkah Rampung Jelang Lebaran 2020
Pengerjaan menggunakan metode Balanced Cantilever dengan bantuan crane berkapasitas 600 ton. Pekerjaan erection box girder yang melintasi Jalan Tol Jagorawi sendiri telah dimulai pada 23 Maret 2020 dan dijadwalkan selesai tanggal 5 April 2020 yang pelaksanaannya setiap hari pada periode window time yaitu pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB.
Diawali dengan persiapan loading dan mobilisasi girder ke lokasi erection, yang menggunakan bahu jalan dan lajur satu. Demikian terungkap dalam keterangan tertulis perseroan, Jumat (27/3/2020).
Pada saat pekerjaan erection berlangsung, atas diskresi dan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, akan dilakukan penutupan sementara semua jalur di lokasi tersebut baik arah Bogor maupun Jakarta, hanya pada pukul 00.00 WIB sampai 00.15 WIB, atau maksimal 15 menit.
Baca Juga: Hutama Karya Siapkan Protokoler Wajib untuk Proyek Tol Tran Sumatera
Selanjutnya sekitar pukul 00.15 WIB lalu lintas akan dibuka kembali secara bertahap baik arah Bogor maupun Jakarta, dan diperkirakan pada pukul 04.00 WIB semua lajur dapat digunakan kembali.
Simpang Susun Sentul Selatan ini akan menghubungkan Jalan Tol Jagorawi yang dikelola oleh Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) dengan Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR) yang dikelola oleh PT Marga Sarana Jabar (MSJ), salah satu anak usaha Jasa Marga.
Perusahaan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat pekerjaan ini, diimbau kepada pengguna jalan yang melintasi lokasi tersebut agar dapat mengantisipasi perjalanannya, tetap berhati-hati, menaati arahan petugas di lapangan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada, serta melakukan pembaharuan informasi lalu lintas yang akan dilalui, atau menggunakan jalur alternatif lainnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)
