JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) memastikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tidak terhambat di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia. Perseroan sudah menyiapkan protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan pada proyek pembangunan (JTTS).
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan, Hutama Karya mengikuti instruksi Presiden untuk menyesuaikan system kerja di seluruh lingkungan dan wilayah operasional baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap. Perusahaan pun memutuskan untuk menerapkan kerja dari rumah atau Work from Home (WFH) dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan pada proyek pembangunan JTTS.
Baca Juga:Â Pembangunan Terowongan Satwa Dirancang Gunakan Tanaman Hijau
“Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya.” ujar Fauzan, dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020).
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, contingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Hutama Karya sesuai dengan Kebijakan Direksi tentang pelaksanaan kerja/dinas kantor, antara lain telah diberlakukan sistem WFH bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Baca Juga:Â Diharapkan April Selesai, Tol Pekanbaru-Dumai Pangkas Waktu Tempuh Jadi 1,5 Jam
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
“Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek / Ruas / Cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur,” terang Fauzan.
Ia juga menambahkan bahwa aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi.