JAKARTA - Penerbangan komersial pesawat jet di Bandara Adisutjipto dipindahkan ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo. Pengoperasian penuh YIA ini merupakan milestone penting bagi Angkasa Pura I mengingat kondisi Bandara Adisucipto yang sudah mengalami lack of capacity (8 juta penumpang dengan kapasitas yang hanya untuk 1.8 juta per tahun).
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memastikan pemindahan operasi penerbangan memperhatikan protokol pencegahan penyebaran covid-19. Perpindahan seluruh penerbangan ke YIA di tengah situasi seperti saat ini juga merupakan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di tengah padatnya penumpang dan sempitnya ruang untuk menerapkan konsep physical distancing dengan maksimal di Bandara Adisutjipto.
Baca Juga: Kisah Pengoperasian Bandara YIA, Tanpa Seremoni hingga Atur Jarak Penumpang 2 Meter Imbas Corona
Operasional penuh YIA ini juga dilaksanakan tanpa melakukan kegiatan seremonial, dan konferensi pers hanya dilakukan secara virtual Sabtu 28 Maret lalu untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Dalam melakukan persiapan pengoperasian penuh YIA, pencegahan terhadap Covid-19 menjadi perhatian utama dengan melakukan langkah sebagai berikut:
1. Pemindahan dilaksanakan secara bertahap, tidak pada satu waktu yang bersamaan, dimulai sejak 20 Maret 2020,
2. Kegiatan koordinasi persiapan operasi dilakukan secara parsial dan memperhatikan penerapan physical distancing,
3. Pembatasan kegiatan operasi pemindahan fasilitas sampai pukul 18.00 setiap harinya,
4. Memastikan seluruh personil mempunyai waktu istirahat yang baik agar kesehatan tetap terjaga,
5. Optimalisasi pola komunikasi dengan optimalisasi teknologi yang ada,
6. Sosialisasi secara parsial kepada stakeholder,
7. Untuk pengukuran level of service yang semula dengan simulasi operasi dirubah dengan internal assesment,
Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, 18.300 Penerbangan di 15 Bandara Dibatalkan
Selain itu, kami juga telah berupaya melakukan pencegahan Covid-19 selama YIA beroperasi secara terbatas, seperti:
1. penyediaan sarana kebersihan berupa handsanitizer,
2. penyemprotan disinfektan terhadap seluruh fasilitas bandara,
3. menyediakan area khusus untuk menyemprotkan disinfektan kepada pengunjung yang masuk dan keluar bandara,
4. melakukan pengecekan suhu pengunjung bandara menggunakan thermal gun dan_thermal scanner_,
5. menerapkan pelayanan Virtual Customer Service, serta
6. mendukung penerapan physical distancing di kawasan bandara.
7. Kami juga mewajibkan petugas yang bersinggungan langsung dengan pengunjung bandara untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan memberikan suplemen berupa multi-vitamin setiap hari.
(kmj)