JAKARTA - Dana Moneter Internasional-International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 1,2% pada tahun ini dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Baca Juga: Kapan Ekonomi RI Pulih Imbas Covid-19? Ini Kata Menkeu
Hal ini tertuang dalam laporan IMF soal World Economic Outlook seperti dikutip VOA Indonesia, Jakarta, Rabu (15/4/2020).
"Karena negara itu sudah mulai membuka kembali bisnisnya, lebih dulu dibandingkan negara-negara lain," kata laporan IMF
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi RI Bisa Tumbuh Negatif di Dua Kuartal
Sementara, di Amerika, gelombang PHK maupun PHK sementara sangat besar. Perusahaan-perusahaan terus mengurangi jumlah pekerja, meskipun sebagian besar bertekad mempekerjakan mereka lagi segera setelah kondisi ekonomi pulih.
Perusahaan jasa online pemberi diskon, Groupon, misalnya akan mem-PHK atau merumahkan sementara sekitar 2.800 pekerja, lebih dari 40% total seluruh karyawan. Perusahaan itu, yang telah kesulitan sebelum pandemi, mengatakan mayoritas PHK akan dilakukan pada triwulan ini.
Dari pasar saham, gejolak berlanjut, pasar anjlok sejak awal pandemi, tetapi kembali naik pekan ini.
Selasa pagi, bursa saham Amerika dibuka naik, bereaksi positif atas tanda-tanda awal bahwa Gedung Putih dan sejumlah gubernur negara bagian sedang mengupayakan cara untuk secara bertahap kembali membuka bisnis.
Perusahaan-perusahaan besar juga mulai melaporkan pendapatan triwulan pertama mereka, mengungkapkan kerugian akibat wabah virus corona.
(Dani Jumadil Akhir)