Sebenarnya lanjut Kecuk, impor senjata ini sudah rutin dilakukan setiap tahun. Biasanya impor senjata ini dilakukan pada Maret 2020 untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
Baca juga: Dikeluarkan AS dari Kategori Negara Berkembang, Neraca Dagang RI Makin Defisit?
"Senjata amunisi dan bagiannya ini impor secara rutin kita lakukan setiap tahun untuk pertahanan dan keamanan negara. Kebetulan pada 2020 jatuhnya di Maret," ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (15/4/2020).
Selain senjata, impor barang konsumsi lainnya yang mengalami peningkatan juga adalah buah-buahan. Hal ini biasannya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan menjelang puasa.
"Kemudian buah-buahan berupa pir dari Tiongkok, bawang putih seperti yang sudah disepakati meningakt 18,8 juta dari Australia, juga AC," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)