Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Revitalisasi 3 Pasar di Jawa Timur Selesai, Berapa Anggarannya?

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 16 April 2020 |20:01 WIB
Revitalisasi 3 Pasar di Jawa Timur Selesai, Berapa Anggarannya?
Pasar Tradisional (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp1,7 triliun untuk membangun/merehabilitasi 21 pasar pada periode 2019-2020. Percepatan penyelesaian infrastruktur pasar dilakukan dalam rangka mendukung penyediaan fasilitas untuk memenuhi distribusi kebutuhan pokok, terutama bahan pangan saat Pandemi COVID-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan/rehabilitasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh). Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor rill atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Hadapi Covid-19, Pedagang Pasar Keluhkan Masalah Distribusi hingga Kredit

Melansir laman Kementerian PUPR, pembangunan pasar selama Pandemi COVID-19 dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Seperti pembatasan jumlah dan jarak orang, pengaturan shift kerja, dan penggunaan masker bagi pekerja konstruksi.

Dari 21 pasar yang dibangun, tiga diantaranya berada di Provinsi Jawa Timur, yakni Pasar Legi di Kabupaten Ponorogo dan Pasar Benteng Pancasila di Mojokerto yang rusak akibat terbakar pada tahun 2017 serta Pasar Pon di Trenggalek yang rusak terbakar tahun 2018. Pembangunan pasar oleh Kementerian PUPR merupakan instruksi Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rekonstruksi Pasar Legi meliputi pembangunan Gedung A seluas 24.960 m2 yang dapat menampung 2.462 lapak, pekerjaan Gedung B seluas 7.005 m2, dan revitaliasi gedung penunjang seluas 207 m2. Sebelum terbakar, pasar ini memiliki luas bangunan 16.012 m2 setinggi 2 lantai untuk menampung 3.300 pedagang terdiri dari 196 kios dan 1.830 lapak. Artinya ada penambahan luas bangunan dalam rekonstruksi pasar.

Pembangunan Pasar Legi mulai dikerjakan sejak 20 Februari 2020 dengan biaya bersumber dari APBN sebesar Rp 133,6 miliar. Saat ini progres fisik pasar mencapai 4,25% dan ditargetkan selesai 30 Desember 2020.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement