Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Realisasi Belanja Negara Rp452,4 Triliun, Dihabiskan untuk Apa Saja?

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 17 April 2020 |13:49 WIB
Realisasi Belanja Negara Rp452,4 Triliun, Dihabiskan untuk Apa Saja?
Uang Rupiah (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat belanja negara hingga Maret 2020 mencapai Rp452,4 triliun. Angka tersebut tumbuh melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat mencapai Rp277,9 triliun atau tumbuh 6,6% (yoy). Angka ini melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mampu tumbuh 11,4% (yoy).

Baca Juga: Penerimaan Pajak Turun 2,5% hingga Akhir Maret

Adapun rinciannya adalah Belanja Kementerian/Lembaga tercatat Rp143 triliun. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp128,8 triliun.

Belanja K/L ditunjang oleh belanja pegawai sebesar Rp48,6 triliun atau tumbuh 8% (yoy), kemudian belanja barang sebesar Rp35,2 triliun minus 6,6% (yoy). Selanjutnya ada belanja modal yang mencapai Rp12 triliun atau tumbuh 32,1% dan terakhir belanja bantuan sosial yang meningkat 27,5% menjadi Rp47,2 triliun.

Baca Juga: Dividen Dongkrak Pendapatan Negara Jadi Rp375,9 Triliun

"Belanja pegawai tumbuh 8% karena awal tahun bayar tunjangan kinerja untuk beberapa Kementerian Lembaga. Di sisi lain, belanja barang kontraksi 6,6%," ujar Sri Mulyani dalam telekonferensi, Jumat (16/4/2020).

Sedangkan untuk belanja non Kementerian Lembaga tercatat sebesar Rp134,9 triliun. Angka tersebut tumbuh 2,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp132 triliun.

Adapun rinciannya adalah untuk pembayaran bunga utang sebesar Rp73,8 triliun atau tumbuh 4,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya belanja digunakan untuk subsidi Rp18,7 triliun atau turun 14,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Untuk belanja non K/L pembayaran bunga kita capai 73,8% atau 25% dari alokasi APBN tumbuh 4,6%. Subsidi karena harga minyak turun maka pembayaran subsidi akan turun baik untuk listrik dan minyak," jelasnya.

Sementara untuk transfer ke Daerah dan Dana Desa mencapai Rp 174,5 triliun atau turun 8,8% (yoy). Padahal di periode yang sama tahun lalu, pos anggaran ini mampu tumbuh 3,1% (yoy).

Adapun rinciannya transfer ke daerah sebesar Rp 167,3 triliun atau turun 7,7% (yoy). Sementara Dana Desa hanya Rp 7,2 triliun, anjlok 28,6% (yoy).

"Untuk daerah-daerah ini diubah instrumen agar siap menangani covid-19. Dan juga kita minta daerah untuk melakukan penghentian proses pengadaan fsik di luar pendidikan dan kesehatan," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement