Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kegelisahan Buruh Pabrik Terdampak Covid-19, Pilih Pulang Kampung Jika Di-PHK

Wisnu Yusep , Jurnalis-Sabtu, 18 April 2020 |15:22 WIB
Kegelisahan Buruh Pabrik Terdampak Covid-19, Pilih Pulang Kampung Jika Di-PHK
Pekerja Dirumahkan karena Perusahaan Terdampak Covid-19. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

BEKASI - Tertunduk lesu, setelah beberapa temannya terlebih dulu dirumahkan karena perusahaan tempatnya mencari nafkah mengungai jumlah produksi. Hal ini dirasakan Sobri (46), pria yang bekerja sebagai buruh di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sejak 2 bulan terakhir ini, Sobri mengatakan, perusahaannya sudah mengurangi puluhan karyawannya. Ini karena mereka masih pekerja kontrak.

"Belum lama ini, saya juga sampai kepikirian karena produksi kita sudah banyak dikurangi," kata pria yang menjabat sebagai kepala pengawas di produksi spion motor itu, kepada Okezone, Sabtu (18/4/2020).

Baca Juga: Fakta Kartu Pra-Kerja, 2 Juta Orang Terdaftar hingga 2.000 Pelatihan

Dampak dari pademi virus corona atau Covid-19 yang berkepanjangan memaksa produksi dipangkas habisan-habisan. Terlebih permintaan dari rekan bisnis sudah dikurangi.

"Biasanya ada beberapa perusahaan motor yang sudah mengantre, tapi layanan cuma satu merk motor saja," jelas dia.

Karena ada pengurangan itu membuat dirinya khawatir. Terlebih, dirinya sudah menggantungkan hidup belasan tahun di perusahaan produksi spion tersebut.

"Dari tahun 2006, saya sudah bekerja. Teman-temen yang lain padahal ketika itu banyak yang mengajak, tetapi saya putuskan tetap bertahan," ungkapnya.

Kebetulan ketika itu, lanjutnya, banyak rekannya yang memilih untuk membangun usaha secara mandiri. Terkecuali dirinya, yang memilih untuk bertahan karena kondisi keuangan.

"Karena kalau bangun secara mandiri itu perlu modal, nah modal saja keterbatasan saya. Karena temen-temen dulu itu pada berani, tapi saya enggak," katanya.

Dengan kondisi saat ini, dirinya merasa khawatir akan senasib dengan rekan-rekannya yang terlebih dulu keluar pada Maret kemarin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement